Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Kisah Nuraini, 31 Tahun Menjadi Tenaga Honorer

Foto: Rezza/Batam Pos Sepuluh Kali Ganti Lurah Tak Kunjung Jadi PNS Statusnya sebagai tenaga honorer kategori K1 sebenarnya membuka peluang lebar bagi Nuraini, 57, untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun fakta dan kenyataan di lapangan memaksa dirinya harus mengubur dalam-dalam impiannya itu. Oleh Rico Mardianto Nuraini mengacungkan satu per satu jemarinya seraya bergumam. Sambil sesekali mengerutkan keningnya, dia menyebut nama orang-orang yang pernah menjadi lurah Tanjunguma, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam. ”Sudah sepuluh kali lurah berganti sejak saya kerja di sini,” ucapnya, Kamis (3/3/2016). Lalu tangannya kembali bergelut dengan setumpuk kertas di meja kerjanya. Posisinya di seksi pelayanan umum membuat Nuraini banyak berkutat dengan banyak pekerjaan yang menyita waktu dan tenaganya. ”Sejak awal kerja sampai sekarang saya di kantor ini,” ujar Ani, sapaan akrabnya. Nuraini merantau ke Batam awal Februari 1984. Awalnya ia tinggal di rumah kakakny

Mengenal Dee Moriarty, Aktivis Habitat for Humanity

Dambakan Batam Bebas Permukiman Kumuh Banyaknya warga Batam yang tinggal di rumah tak layak huni membuat Dee Moriarty prihatin. Bersama komunitas Women Build, dia bertekad membangun rumah untuk warga miskin di kota ini. Semuanya diberikan secara cuma-cuma. Oleh Rico Mardianto Suasana atrium Mega Mall Batamcenter terlihat cukup ramai dipadati pengunjung, akhir pekan lalu. Siang itu, para pengunjung memadati stan-stan bazar yang digelar oleh Dee Moriarty bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Komunitas Women Build. Alunan musik yang menghentak menambah semarak suasana. Ada 17 stan yang dibuka dalam bazar itu. Setiap stan menawarkan dagangan yang beragam. Mulai dari aksesoris, busana, makanan ringan, dan sebagainya. Sebagian besar anggota Women Build itu adalah wanita bule yang dirangkul Dee. Komunitas ini merupakan bentuk solidaritas sesama wanita ekspatriat untuk kegiatan sosial. ”Itu kue dan aksesoris buatan mereka sendiri. Kain batik itu juga hasil kegiatan mereka